Ketika kami
mendapatkan tugas aksi PPKM 2 perasaan senang, takut, gugup bingung, galau,
bimbang menyelimuti hati kami. Saat mulai melakukan aksi pendampingan belajar,
semua yang kami takutkan pun dapat teratasi berkat peneguhan dan dukungan dari
teman sesama kelompok dan juga kelompok lainnya. Selain itu, kami juga menahan
amarah ketika sikap anak-anak bimbingan mulai lepas kendali dan sulit di
kendalikan. Sikap yang suka jahil, nakal, dan sering bermain ini membuat kamu
sulit berkonsentrasi untuk menyampaikan materinya.
Untuk
melaksanakan aksi ini, kami melakukan berbagai macam cara. Kami mencoba
menerapka cara-cara yang telah kami peroleh dari PPKM 1. Pertama, (proaktif). Kami mencari informasi
mengenai anak-anak yang akan dibimbing, setiap anggota kelompok berjuang keras
mencari di lingkungan kampus tetapi kami kurang beruntung. Kedua,
Walaupun demikian semangat kami tidak pernah surut, kami mencoba bertanya ke
teman-teman dari kelompok lain dan kami pun mendapatkan informasinya bahwa ada
anak-anak SD kelas 1-4 yang bisa dibimbing di sekitar Bandara Adisucipto
belakang Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.
Ketiga,
(merumuskan tujuan). Setelah
menemukan tempat dan anak-anak yang akan dibimbing, kami menyusun rencana
tentang apa yang harus kami lakukan saat bimbingan belajar nanti. Kebingungan
kembali menyelimuti pikiran kami karena kami harus membimbing anak-anak dalam
kelas kelas kecil dengan tingkatan kelas yang berbeda. Kami pun memilih untuk
membimbing sesuai dengan materi yang baru saja mereka peroleh di sekolah.
Keempat, ( dahulukan
hal yang utama ). Kami harus menyelesaikan lebih dahulu tugas-tugas dari
dosen kemudian berangkat mengajar Kami menemukan berbagai kesulitan saat melakukan aksi ini.
Kelima
( memahami ). Dalam pertemuan kedua
ada teman kami yang berhalangan hadir dan ada juga yang terlambat. Namun, hal
ini tidak membuat kami saling membenci tetapi semakin melatih kami untuk
memahami sesama kami. Kesulitan kendaraan membuat kami semakin tertantang untuk
melaksanakan aksi ini.
Keenam
(Think Win-Win). Semangat dan rasa
ingin tahu yang besar membuat kami terus dan tetap melakukan aksi walaupun
harus bergoncengan tiga orang. Hal ini pun membuat kami semakin akrab dan
saling membantu agar kami bisa berhasil bersama.
Berbagai
kendala seperti kurangnya kendaraan, dan kemampuan anak-anak untuk menyerap
setiap materi yang kami berikan membuat kami sedikit kesulitan untuk
menyesuaikannya.
Dalam
aksi PPKM 2 ini kami belajar banyak hal yang bermanfaat diantaranya adalah kami
dapat memahami setiap tingkah laku anak, sifat dan kemampuan anak. Selain itu
kami pun, belajar untuk mengendalikan emosi, mengelolah waktu, mendengarkan
anak, belajar berbicara dengan bahasa yang benar, mengharagi waktu, menghormati
dan memahami sesama, menjadi lebih berani dan lebih siap untuk menjadi guru
dan menjadi lebih proaktif.
PPKM
1 dan 2 ini memiliki makna yang mendalam bagi kelompok kami. Hidup itu seperti
air yang memberikan kehidupan bagi setiap tempat yang dilewatinya. Tidak ada
gelap selama cahaya masih bersinar karena dari cahaya kita belajar untuk
mengerti dan memahami setiap orang serta belajar memberikan kehangatan bagi
setiap orang. Ribuan lilin itu akan berarti ketika setiap mata itu masih
terbuka, dengan demikian segala sesuatu akan menjadi lebih indah dan damai
ketika kita saling mengulurkan kasih yang tulus untuk memberikan tanpa imbalan.
Semua aksi ini
meneguhkan niat kami untuk menjadi seorang pendidik yang tangguh. Selain
itu, dengan adanya aksi ini, muncul keinginan untuk mengajar atau membimbing
anak-anak sehingga kemampuan dan potensi yang kami miliki dapat kami pertajam
melalui pengalaman yang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar